Rumah Murah Ternyata Masih Banyak
Dari tahun ke tahun kuota Saluran Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) akan semakin menipis. Dan penyebarannya di seluruh Indonesia pula biar akan semakin terpatok. Hal ini tentunya akan mengakibatkan pembangunan atau pengembangan perumahan bersubsidi dan sepatutnya estate yang diperuntukkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah atau kualitas menengah ke lembah pun terpaksa mesti di hentikan oleh sebagian pengembang.
Habisnya kuota FLPP tersebut pun akan membuat para pengembang hendak merasa semakin tertekan dan terpojokkan terlintas penurunan citranya lawan publik, tidak terkecuali PT. Riscon Reality dan Delta Group Property. Saat ini karet pembeli juga telah mulai meragukan kredibilitas dan kapasitas daripada para pengembang perumahan tersebut karena rumah - rumah yang akan dibeli bukan juga bisa pada jual belikan.
Menurut Gena Bijaksana yang merupakan kepala marketing dari dan usaha development dari PT. https://deltaproperty.co.id/ , sekarang telah ada kaum proyek pengembangan perumahan bersubsidi dan real estate yang mulai terhambat di kaum daerah, seperti dalam Serang, Bogor, serta Palembang. Bahkan untuk yang berada dalam daerah Palembang sudah biasa berhenti sama sekali. Pikir beliau juga, akibat dari kurangnya bagian FLPP akan menyampaikan suatu tekanan berlebih pada bursa penjualan properti, terutama begitu pasar sedang bukan membaik seperti yang terjadi pada sekarang.
Jika nantinya sampai akhir tahun ini FLPP masih tidak disematkan lagi, bisnis kekayaan eigendom real estate ini akan terus lari, akan tetapi harus mengheningkan kembali strategi beda untuk terus menumbuhkan penjualan agar penjelasan perumahan bersubsidi untuk masyarakat berpenghasilan ringan bisa terus bertindak seperti apa yang diharapkan sebelumnya. Terhentinya pembangunan oleh kurang lebih pengembang bisnis properti tidak hanya berasa oleh Riscon Realty, namun pengembang Delta Group juga terpaksa memberhentikan pembangunan perumahan murahan di daerah Bogor meskipun tersedia beberapa rumah yang telah selesai dibangun.
Graha murah yang telah rampung dibangun untuk pembiayaan dengan skema FLPP tidak dapat sama sekali digeser pembiayaannya lewat skema lain. Terdapat beberapa aturan yang berbeda dan mengenai jumlah cicilan yang mungkin saja jadi lebih tinggi atas sebelumnya dan walhasil sangat memberatkan pemakai, terutama masyarakat berpenghasilan rendah. Jika nantinya hal ini benar terjadi, maka akan ada banyak sekali kader pembeli yang akan membatalkan transaksinya, karena mungkin mereka mampunya membayar dengan syarat yang ada dalam skema FLPP.
Salah satu strategi marketing yang akan digunakan Delta Group Property adalah dengan menggeser skema pembiayaan untuk rumah bersubsidi yang tadinya secara FLPP, nantinya bakal menggunakan skema pembiayaan lain seperti pembiayaan perumahan berbasis tabungan (BPPBT). Mungkin pas sekian informasi yang bisa kami sampaikan terkait pengembangan rumah murah yang sekarang sedang mengalami mematok surut. Kami berjanji semua keadaan tersebut dapat segera membaik dan kedepannya akan ada lebih banyak graha murah yang dapat dibangun.