Keutamaan Surat Al Kahfi Ayat 1-10
Arti ayat Quran seputar manusia memiliki perbedaan kalau dibandingi dengan pendapat para pakar di dunia. Hakikat manusia ialah semata makhluk materi. Anggapan hal yang demikian merupakan yang dinyatakan oleh para spesialis antropologi yang menganut filsafat material. Manusia tertata dari bahan-bahan material dari dunia anorgani. Spesialis Biologi yang menganut filsafat yang sama berpendapat pula bahwa manusia yaitu badan yang hidup.
Padahal pakar antropologi yang menganut filsafat idealisme menganggap bahwa manusia ialah makhluk yang memiliki kehidupan spiritual intelektual intrinsik yang tak tergantung kepada materi. Beragam pandangan hal yang demikian nampaknya hanya sebatas pada satu ilmu yang ditekuninya sehingga belum dapat menggambarkan manusia secara holistik.
Pada pembahasan kali ini kita akan membahas arti ayat Quran perihal manusia, yang akan menandakan seperti apa perihal manusia sehingga bisa menambah pengetahuan bagi kita segala. Dalam Alquran manusia memiliki pelbagai sebutan dan bagaimanapun setiap sebutannya mempunyai arti dan kekhususan di dalamnya, hal ini sebab Alquran yaitu kitab suci yang diturunkan terhadap Nabi Muhammad saw yang memiliki skor kesusastraan yang benar-benar tinggi.
Sebab tingkat bahasa yang digunakan itulah maka tiap-tiap aspek pemilihan kata yang diaplikasikan pastinya mempunyai fungsi yang tertentu pula. Biasanya konteks bahasa yang dipakai Alquran diterapkan untuk memberi info bagus bagi kaum beriman dan melemahkan argumen dan keyakinan kaum-kaum kafir. Dalam Alquran, manusia disebutkan hingga pada 169 ayat menerapkan kata an-nas. Penyebutan manusia dengan berbagai kata pada Alquran sendiri pastinya mempunyai maksud dan tujuan tertentu dari Allah swt. Secara umum penggunaan kata an-nas sebagai penyebutan manusia dalam Alquran secara garis besar memiliki sebagian fungsi.
Fungsi yang pertama yakni untuk memerintahkan manusia menjalin kekerabatan sosial. Ayat Qur'an memakai diksi An-nas ini terdapat dalam surat An-Nisa ayat 1. Di dalam ayat tersebut lafadz an-nas diterapkan di tengah ayat ditujukkan untuk bermuamalah dengan sesama manusia yang ialah ciri dari hubungan sosial. Fungsi yang kedua ialah memerintahkan manusia untuk beribadah seperti dibuktikan dalam surat Al Baqarah ayat 21. Lafadz an-nas yang terdapat dalam surat tersebut disertai dengan instruksi menyembah yang merupakan sebuah perwujudan dari ibadah.
Fungsi yang ketiga terdapat dalam surat an-nas ayat 1 sampai 2 dimana dalam kedua ayat ini manusia diperintahkan untuk tunduk dan patuh terhadap Allah dan tak menduakan-Nya. Kemudian fungsi yang keempat pengaplikasian kata an-nas dimaksudkan untuk menakut-nakuti (tahdid). Fungsi yang keempat ini merujuk pada surat Tahrim ayat 6, dimana manusia diperintahkan senantiasa menjaga keimanannya sehingga terhindar dari azab api neraka yang seram. Sejumlah makna penerapan lafadz an-nas hal yang demikian dirangkum dari mencermati arti ayat Quran yang mengacunya. Melainkan dibutuhkan tafsir yang lebih luas lagi untuk mengetahu penjabaran yang lebih terang.